Monday, April 30, 2012

MEMBACA KENANGAN

PADA SEBUAH KOTA 

datanglah wahai 
beri aku puisi 
malam ini kangenku jadi kabut 
berkumpul di luar jendela hotel 
pada sebuah kota, 

Makassar, Juni 2010 




SAYANGKU! 


sayangku, sayangku! 
hati menjelma burung pagi tadi 
sayapnya luruh satu satu 
saat menemu kau diam di atas gelombang 





KEKASIH, KEKASIH 


kekasih, kekasih! 
untuk apa kau bawa rindu lagi? 
pada wajahmu yang kelabu aku lalu menjadi sepasang pengantin tua yang kesepian, tinggal menunggu waktu 

terkubur pada cinta yang layu 




POHON DAN KEMBANG SEPATU 


aku berjalan di antara rindu dan sepi yang gigil, 
menjadikan bayang wajahnya adalah waktu yang tak sempurna untuk kusinggahi 
maka sekali lagi kubiarkan pohon dan kembang sepatu tumbuh di dadaku.. 


Bintaro, 2010 

No comments:

Post a Comment