Wednesday, March 7, 2012

PERPISAHAN



Jam 7 malam di ruang tunggu
Keberangkatan seperti pagi yang tergesa datang 
Tas dan buku menumpuk di sudut 
Oleh- oleh dan beberapa majalah ikut menunggu
Di luar gerimis kian rinai mengirim sepi
Cafe- cafe menguarkan aroma kopi dan hangat croissant
Tanpa senyummu, aku sungguh terasing di ruang tunggu 

Barangkali telah jam setengah 8 di ruang tunggu
Ketika laki- laki muda bergegas membuka pintu
Kepergian sudah di depan langkah
Kabin, pramugari dan kursi- kursi biru membuka harapan
Ditinggalkan untuk kembali, seperti seharusnya kedatangan itu berulang- ulang menciptakan kenangan

Apa yang kau tawarkan padaku selain kesunyian yang berdentam memukul isi kepala, sayang?
Selain nyeri dan kenangan yang berkibar seperti bendera,
Kau juga pergi
Maka kubawa pulang cintaku akhirnya
Akhirnya..





March, 2012

SEJENAK PERI



Kutawarkan kepadamu kekasih, seribu puisi untuk mengusir sepi
Dihujani ciuman dan keseksian cinta itu, kita berenang dalam- dalam
Menyelam ke dalam waktu, menjumput ikan- ikan di rambutku

kutawarkan kepadamu, hati yang setia dan kemerah- merahan 
melampaui langit yang kemerah- merahan disaput senja





March, 2012

YANG PERGI


: Ita Kandolia



Kepergian itu kekasih, seperti membangun sebuah rumah di tepi pantai
Lalu ombak datang dan membawa pergi semua kenangan
Tak ada yang tersisa kecuali cintaku ini
Berdiam di bulir- bulir pasir
Ditepikan angin, dihalau sepi 'tuk sampai pada malam kembali
Lalu kesunyian menjadi tamu yang akrab 

Para pejalan tak pernah ingin pulang, kekasih
Kecuali pada sebuah rindu yang selalu menunggunya datang
Pada akhirnya, kumaklumi kepergianmu itu
Karena sesungguhnya kapanpun aku bisa menjumpaimu kembali
Dalam sebuah perjalanan dengan tujuan sepi 



March, 2012