: Tata Kay
Menghapus airmata yang sibuk diam- diam memikirkanmu ini,
Sebuah lagu tentang cinta tak pernah habis di dengar
Melampaui inginku, menggegaskan segala tentangmu
Tak lagi menjadi bagian penting dari sisi hati,
Pun ingatan yang kadang hilang kendali ketika sampai pada satu nama
Namamu
Selalu ingin kukenalkan kepadamu bagaimana caranya menghilang dari ingatan
Meski berkali- kali rindu menjejali akal dengan bayangmu
Dan sepi membawa satu- satu nyali ke dalam matamu
Dengan sebuah nama lain, juga peristiwa tak terduga
Namun barangkali kau tak bisa mengenali rasa sakit ini
Hingga sempurnalah perih itu
Barangkali sebuah malam sudah menuntaskan rindumu
Hingga begitu cepat tibanya kita pada satu kenangan,
Kepedihan yang bermuara di kotaku
Dan seperti ingatan yang tak pernah disumbat kenangan
Tetap saja nganga luka di sana
Dengan sebuah sungai yang berulang- ulang tumbuh di hulu mata
Seringnya hujan turun, membuatku dengan segenap keluh,
Juga kangen yang kerap menggemeretakkan sepi
Mengulang kembali melankolia itu
Namun seperti musim yang tiba- tiba datang dari segala penjuru
Harus ada kerelaan, kematangan untuk melupakan
Sebab cinta bukan sekedar Kau ada di sini kemarin
Namun lebih dari itu, aku tak bisa menahanmu
Seperti daun- daun jatuh, seperti orang- orang di keramaian, bergegas meninggalkan panggung setelah pertunjukan
Harus ada kepulangan meski sesudahnya tak ada yang bisa kita ceritakan
20072011