siang malam menunggu kekasihnya
mencoba menjadi angin, menjadi matahari
mengembara di tiap lekuk tubuh yang bukan laki- lakinya
mencari aroma yang dulu memabukkan
perempuan ini,
sangsai dilamun rindu
setia menyimpan api di liang tubuhnya
mimpi membakar hasrat cinta hingga debu
seperti saat gelap memasukinya, menelan segala kutukan menjadi abadi,
doa- doa yang tak butuh diucapkan
perempuan ini,
bermimpi menjadi rinai di tubuh laki- lakinya,
yang pernah berkali- kali menjadikannya gurun sepi
perempuan ini,
bermimpi menjadi samudra, perahu layar bagi lelakinya
bermimpi menjadi desir ombak, gelombang pasang berbulan- bulan
meniadakan daratan baginya
sebab tak perlu ada yang membawakannya lentera
jalan pulang adalah tubuhnya,
rumah bagi kelaminnya yang sepi..
Jakarta, 14102011
No comments:
Post a Comment