Monday, April 30, 2012

KEMBALI


: Susy Ayu


Tiga pagi, sebuah kota dan beberapa candi sudah jadi saksi. Kita berjalan dari nol kilometer, menyimpan amarah di pagar Keraton, menonton sebuah panggung musik terbuka sedang dibangun, mencari kehangatan pada gerai rambut sewarna jagung anakanak wisatawan asing, menikmati musik dan tari yang gempita pada malam ke dua, mencintai sunset penuh seluruh di Parang Tritis, menitip jejak di benteng Vredeburg lalu menuntaskan rindu sepanjang Malioboro. Dan ya, cumbu cumbu di sosrowijayan kini tak lagi menjadi prioritas ritual ingatan sebelum tidur. Sudah. Cuma itu. Maka pergilah kenangan dan jangan lagi usik ingatanku. Aku ingin menjadi riang!

bbp, 19112010




*  kenangan biarlah tetap menjadi kenangan.

mari kita:

Menjahit setiap perbedaan, mengunting masalalu, merenda kekinian, membungkus kepahitan, menambal kegetiran, membordir kerinduan hingga menyatukannya menjadi lembaran-lembaran keindahan. (kwek li na)








 kuminta kau menyimpan kisah ini dlm pigura..seberapapun pedihnya kelak kita akan bisa tertawa ketika menyebutnya berulang ulang, sesering yg kita mau...tidak lagi jd sebuah kisah kepedihan namun akan kita kenang sebagai bunga-bunga perjalanan usia. (susy ayu)

No comments:

Post a Comment