Friday, July 29, 2011
BULAN DI ATAS JAMBOEDROE
Jam delapan malam itu
Bukan deru kereta yang ku ingkari
Tapi cahaya yang berputar di lingkar matamu
Kesenyapan pun jatuh dari bibirku
Ada yang tak pernah siap menukar wajahmu dengan mimpi kapanpun itu
Jadi kujatuhkan segala dingin dari dada
Meski kau masih saja seperti dulu,
Membawa sedikit kejujuran untuk kau pinjamkan
Namun kita sama- sama menolak kesalahan
Seperti sepi yang bertahan di tubuhku ini
Membangun ingatan tentang engkau
Tentang waktu- waktu yang kita buang seolah kita tak lagi memiliki bagian dalam diri yang lain
Tak kupikir orang- orang yang mencintaiku setengah mati
Kau selalu saja mampu menelanku,
Mengarus ke hulu yang tumbuh di dadamu
Siapa yang salah jika kata- kata kini setajam pedang
Memaksa membawa segala kekosongan ke dalam hati berulang- ulang
Dadaku pun senyap, masai
Sangsai berbulan- bulan
Bulan di atas Jamboedroe
Pesta sudah usai
Aku juga ingin kita
Namun barangkali hakikatnya rindu itulah segala harapan
Menjadi cinta yang tak pernah mampu bertahan
Di dadamu..
Juli, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment