Saturday, April 28, 2012

SUATU HARI

Di luar sore muram sekali. Hujan tak berhenti turun. Sebuah bed dan nakas diam ketika kita berpelukan. Panjang dan lama. Tak ada suara, satu-satu daun gugur. Hanya pendingin ruang yang setia mendengungkan sepi. Tungkai- tungkai saling mengikat. Selembar handuk termangu di lengan kursi. Reda setelah embun yang menempel di bibirmu pelan- pelan cair di mulutku. 
Kita simpan rindu di bantal- bantal. Dari wastafel kamar mandi, bergulungan tisue jatuh di kaki tempat tidur. 
Bergelungan kita menanti malam datang. Menghabiskan mimpi lalu pulang. Pulang ke rumah. 



21122011 

No comments:

Post a Comment