apa kabar kau
hari ini aku melihat kau nyaru jadi apa saja
terutama huruf huruf yang ingin kujadikan puisi
semua menyusun dirinya di dalam kepala
tapi mengapa hanya ada sepi di sana
apa kabar kau
sebaris pesanmu di layar ponselku nyaring bunyinya
tidak mengganggu sama sekali
hanya saja kepalaku pening lagi
sekali waktu aku ingin menjadi bukan siapa siapa bagimu, hanya sebutir debu yang bahkan tak sudi untuk kau tengok
hanya sekilas seperti angin yang menyentuh daun telingamu dan berbisik, sayang, aku di sini, jadi jangan pernah bilang aku tak pernah mengunjungimu
sekali waktu, aku ingin menjadi otak bagimu, biar kuambil alih jalanmu agar terus menuju padaku
di luar hujan menderas, ditemani pesan pesan pendekmu tadi sore kunikmati malam ini
sekali- kali bayangkanlah diriku seperti aku slalu membayangkanmu, berharap kita menyisakan titik- titik hujan sebagai doa untuk kebahagiaan kau dan aku
akuilah bahwa sekecil apapun artinya diriku bagimu sungguh bukan untuk menjadikanku bayang- bayang yang menghalangi jalanmu
aku kerap mendapatimu bagai seorang pencuri, mencuil sepotong rindu yang kutuang di dalam puisi
sepekan ini aku menjadikanmu tontonan menyedihkan di ingatanku dan kerap menangisinya,
bukan karena sayang tapi sungguh tak tega melihat kau begitu tak bahagia masih mencari- cari cintamu yang kosong
2010
No comments:
Post a Comment