Saturday, April 28, 2012

KAU

apa kabar kau
hari ini aku melihat kau nyaru jadi apa saja 
terutama huruf huruf yang ingin kujadikan puisi
semua menyusun dirinya di dalam kepala
tapi mengapa hanya ada sepi di sana 

apa kabar kau
sebaris pesanmu di layar ponselku nyaring bunyinya
tidak mengganggu sama sekali
hanya saja kepalaku pening lagi

sekali waktu aku ingin menjadi bukan siapa siapa bagimu, hanya sebutir debu yang bahkan tak sudi untuk kau tengok 
hanya sekilas seperti angin yang menyentuh daun telingamu dan berbisik, sayang, aku di sini, jadi jangan pernah bilang aku tak pernah mengunjungimu 

sekali waktu, aku ingin menjadi otak bagimu, biar kuambil alih jalanmu agar terus menuju padaku

di luar hujan menderas, ditemani pesan pesan pendekmu tadi sore kunikmati malam ini
sekali- kali bayangkanlah diriku seperti aku slalu membayangkanmu, berharap kita menyisakan titik- titik hujan sebagai doa untuk kebahagiaan kau dan aku

akuilah bahwa sekecil apapun artinya diriku bagimu sungguh bukan untuk menjadikanku bayang- bayang yang menghalangi jalanmu 
aku kerap mendapatimu bagai seorang pencuri, mencuil sepotong rindu yang kutuang di dalam puisi

sepekan ini aku menjadikanmu tontonan menyedihkan di ingatanku dan kerap menangisinya,
bukan karena sayang tapi sungguh tak tega melihat kau begitu tak bahagia masih mencari- cari cintamu yang kosong 




2010

No comments:

Post a Comment