Thursday, December 13, 2012

YANG SESUNGGUHNYA


sungguh benar aku mencintaimu hingga asam lambung seringkali naik menjadi lendir kuning di lidah lalu tumpah di bawah jendela.

sungguh benar aku merindukanmu hingga penghancur enzim dan minyak aroma therapy setia di kantong Prada, tenggelam dalam LV tiruanku, seperti namamu yang slalu diam terbawa.

saat itu bayang wajahmu, aroma melati dan keliaran jemari mematuk sepi- sepi yang berkumpul di rongga dada, juga malam ketika rindu menjelma keinginan untuk saling memagut pada jok kabin sebuah taxi. bibir kita memahat kenangan di sepanjang jalan kota metropolitan.

kali ini ada puisi, TIM dan kau di dadaku

2010

No comments:

Post a Comment