: Taufik Afandi
hujan yang selalu turun di musim ini, berulang- ulang menanam kabut di mataku
engkaukah penjaja sepi yang kutemani tiap kenang datang merayap,
mengisi gelas- gelas kopi dan sepiring kue yang tak pernah habis disantap,
ketika malam menjelang dan pagi tak pernah habis melumat bibirku
nyeri itu,
O, betapa kian menyibak hadirmu yang sebentar
oktober 2012
No comments:
Post a Comment