Saturday, July 30, 2011

KESIA- SIAAN




ini bulan desember yang pekat oleh kisah hujan
cuaca biru tua, matahari kuning lembut
sungai- sungai meruah,
airnya yang sewarna bata tumpah di bahumu yang ringkih
betapa tak terbacanya pesan yang kau kirim!

angin menderakkan silir yang sunyi, dingin
jejak menjadi begitu kesepian dan kosong
tanah basah, lembab dan kampung- kampung yang sepi menjadi kemuraman paling beku
di pelupuk matamu hujan tak berhenti turun
oh, sembabmu slalu saja memukau!

tahun ini kita gagal berjumpa kemarau panjang
kau yang penuh hujan dan aku musim itu sendiri
perasaan yang tersimpan kian matang memimpi temu.
Uhh, alangkah jauhnya kini kesempatan mata dan tubuh yang demam mencari secelah ruang bagi rindu yang membludak, ya?

lalu dalam sebuah pesta makan malam kita menjadi sepasang luka dengan menu paling lengkap
ada cemas setengah matang pada mangkuk berlukis satu mawar
dan berliter- liter benci dalam botol yang kau teguk serupa tonikum
apa yang kau ingin bangkitkan dari dadamu, petualang?

lihat, kita selalu kenyang dengan duka, katamu lirih
dan hujan turun lagi, menderas dari sepasang matamu
apa kita harus memiliki perahu agar tak tenggelam karena air mata? ah!
jika saja laut tak pernah menyimpan misteri,
mungkin kita bisa berteman dengan ombak,
mudah membaca kabar yang dibawa camar dan mahir menolak gelombang pasang.
tapi tetap saja kita menjadi penggemar setia pengetahuan yang selalu kehilangan buku panduan
iya kan?
dan kita menua pada perpustakaan yang gelap
menjadi bukubuku lapuk menunggu dimakan rayap
tanpa pengunjung
sepi



04122010


No comments:

Post a Comment