dan aku bergerak seperti perahu, menuju ke lepas laut yang lebih biru dari perasaan yang pernah ada
cahaya dan angin berlomba mengayun, geladakku tumpah riuh dipenuhi kesunyian
dan aku bergerak kemana layar membawa, menuju ke lepas laut hingga kaki- kaki langit terasa seperti engkau yang sedang ingin kucium
kemana ombak, di mana karang, aku bahkan berlayar seperti harapan di dadamu :
"perjumpaan sebatas ingin, namun mengingatmu lebih penting"
dan laut membawaku kian jauh, perahu kecil yang setia mengayun ke tepi tiada
di sini, malam terlalu gelap. bahkan kompas sesekali menghilang
kenangan lumpuh ditelan kabut dan matahari :
aku lupa jalan pulang ke dadamu
adakah yang lebih sia- sia dari ini dan membungkam ingatanku seperti mati
September 2012
No comments:
Post a Comment