Thursday, August 30, 2012

KEHILANGANMU



sejak kau pergi, ada yang mengapung di dadaku, yang tiba- tiba saja menjadi laut biru
yang sunyi gelombang, tanpa gemuruh apalagi riuh camar
seperti kapal- kapal berlayar ke negeri jauh,
menghantar pergi, membawa kembali
dengan lambaian pilu selamat tinggal, lirih
lalu terbawa arus entah kemana
barangkali singgah di kehilangan yang lain,
menumbuhkan sepi di sana
tapi meninggalkan kenangan di sini, abadi seperti ruas jarimu yang kerap kucium di dalam mimpi

sejak kau pergi, seperti kabut gunung yang pergi saat matahari muncul
menggenapkan pagi betapa begitu kehilangan seandainya malam adalah juga engkau, sungguh, alangkah sunyi keberadaan yang lain
hingga aku harus berhenti merasa sedih

jadi begitulah ibu, kusebut kehilangan ini sebagai rindu yang setia menuntunku pada rasa sepi



April, 2012

No comments:

Post a Comment